Nama Kelompok:
Desi Ratnasari (10111001003)
Maretalinia (10111001010)
Meura Stifilla Yolanda (10111001013)
Nosi Melasari (10111001016)
Putri Intan Eriska (10111001040)
Putri Intan Eriska (10111001040)
Mutia Rahmi (10111001041)
Abdullah Azzam Suyuti (10111001063)
Abdullah Azzam Suyuti (10111001063)
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sriwijaya
I. Pendahuluan Kanker Payudara
Gambar 3. Persebaran Penderita Kanker Payudara
di Dunia Tahun 2012
sumber CH, YIP. (2010). Breast
Cancer In Asia, available at: www.biosensingtech.co.uk
|
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit degenaratif yang
paling banyak menyerang perempuan. Selain menyerang perempuan, kanker payudara
juga menyerang laki- laki, walaupun jumlahnya lebih sedikit dari perempuan(1). Data terbaru dari American
Cancer Society telah menghitung bahwa di tahun 2013, ada 2240 kasus baru
kanker payudara pada pria dengan angka kematian sebesar 410. Sementara sekitar
39620 wanita meninggal dunia setiap tahunnya karena kanker payudara(2). Di perkirakan
jumlah kasus kanker payudara akan meningkat 1.050.346 kasus per tahun(3). Di asia, berdasarkan
data GLOBACON tahun 2002 kasus kanker payudara terutama pada wanita terhitung
1,15 juta kasus(4). Sementara Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun 2002 menunjukkan
bahwa kanker payudara merupakan kanker terbanyak pada perempuan (26 per100.000)
diikuti kanker leher rahim sebanyak (16 per 100.000)(3). Jumlah ini juga didukung dengan data yang dikumpulkan oleh SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia yaitu sebanyak 16,85% (13). Karena tingginya kasus kanker peyudara di Indonesia, WHO bahkan memperkirakan kasus kanker payudara pada wanita akan terus meningkat tiap tahunnya.
sumber Rasjidi, Imam. (2010).
Epidemiologi Kanker pada Wanita. Jakarta: Sagung Seto. |
2. Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah kanker pada wanita
baik di
negara maju dan negara berkembang. menurut Depkes (2007), Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan payudara, tidak termasuk kulit payudara(7). Menurut Tapan (2005) kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berlipat ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau tidak dikontrol, sel-sel kanker bisa menyebar pada bagian-bagian tubuh lain dan nantinya dapat mengakibatkan kematian.
Sumber: www.obatherbalacemaxs.net |
Kanker
payudara juga merupakan penyakit yang ganas (kanker)
sel terbentuk di jaringan
payudara. Kerusakan pada DNA dari hasil sel dalam pembelahan sel
yang tidak terkendali pada akhirnya terakumulasi membentuk benjolan. Sel-sel
menyerang jaringan payudara normal di sekitarnya dan dapat putus dari
benjolan utama, menyebar
di saluran getah bening atau
aliran darah ke organ-organ
lain di mana benjolan sekunder (metastasis) dapat
terbentuk(5). Bentuk
yang paling umum dari kanker payudara merupakan karsinoma duktal, di mana sel-sel
kanker berasal dari saluran yang bergerak, susu
dari payudara ke puting susu.
Lobular karsinoma, bentuk lain dari kanker payudara, dimulai dalam lobulus dari
payudara, di mana susu diproduksi (6).
Selain itu, terdapat beberapa tahapan kanker payudara didasarkan
pada hasil pengujian yang dilakukan pada tumor
dan kelenjar getah bening (14).
a. Tahap 0 (karsinoma in situ)
Sel – sel abnormal ditemukan pada lapisan dari saluran payudara atau lobulus payudara atau di putting.
a. Tahap 0 (karsinoma in situ)
Sel – sel abnormal ditemukan pada lapisan dari saluran payudara atau lobulus payudara atau di putting.
sumber http://www.cancer.gov/PublishedContent/MediaLinks/530413.html |
Tahap I
Pada stadium I, kanker telah terbentuk. Stadium I dibagi menjadi stadium IA dan IB, yaitu:
Pada stadium I, kanker telah terbentuk. Stadium I dibagi menjadi stadium IA dan IB, yaitu:
a.
Pada
stadium IA, tumor
adalah 2 cm
atau lebih kecil. Kanker belum menyebar di luar payudara.
b.
Stadium IB
, kelompok kecil sel-sel kanker payudara (lebih besar dari 0,2 milimeter, tetapi tidak lebih besar dari 2 mm) ditemukan dalam
kelenjar getah.
Tahap II
Tahap II dibagi menjadi stadium IIA dan IIB.
a. Pada stadium IIA :
Tumor belum ditemukan di payudara. Ukuran tumor adalah 2 cm atau lebih kecil. Kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening.
Tahap II dibagi menjadi stadium IIA dan IIB.
a. Pada stadium IIA :
Tumor belum ditemukan di payudara. Ukuran tumor adalah 2 cm atau lebih kecil. Kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening.
b. Pada
stadium IIB :
Ukuran tumor lebih besar dari 2 cm tapi tidak lebih besar dari 5 cm. Kelompok kecil sel-sel kanker payudara ditemukan dalam kelenjar getah bening. Kanker telah menyebar ke 1 sampai 3 kelenjar aksila bening atau ke kelenjar getah bening di dekat tulang dada .
Ukuran tumor lebih besar dari 2 cm tapi tidak lebih besar dari 5 cm. Kelompok kecil sel-sel kanker payudara ditemukan dalam kelenjar getah bening. Kanker telah menyebar ke 1 sampai 3 kelenjar aksila bening atau ke kelenjar getah bening di dekat tulang dada .
Tahap III
a. Pada stadium IIIA:
a. Pada stadium IIIA:
Kanker
ditemukan di 4 sampai 9 kelenjar aksila bening
atau di kelenjar getah bening di
dekat tulang dada. Ukuran tumor lebih besar dari 5 cm.
b.
Pada
stadium IIIB :
Tumor
mungkin adalah ukuran apa saja dan kanker telah menyebar ke dinding dada dan /
atau kulit payudara
dan menyebabkan pembengkakan atau
maag.
c. Pada stadium IIIC :
Kanker mungkin telah menyebar ke kulit payudara dan menyebabkan
bengkak atau ulkus dan atau telah menyebar ke dinding dada.
Tahap IV
Pada
stadium IV, kanker telah menyebar ke
organ tubuh lainnya, yang paling sering tulang, paru-paru, hati, atau
otak.
3. Faktor Resiko Kanker Payudara
a. Faktor Resiko yang tidak dapat diubah (unchangeable)
1)
Umur
Semakin bertambahnya umur meningkatkan risiko kanker payudara.
Wanita paling sering terserang kanker payudara adalah usia di atas 40 tahun. Wanita
berumur di bawah 40 tahun juga dapat terserang kanker payudara, namun risikonya
lebih rendah dibandingkan wanita di atas 40 tahun (8).
2)
Menarche Usia Dini
Risiko terjadinya kanker payudara
meningkat pada wanita yang mengalami menstruasi pertama sebelum umur 12 tahun.
Umur menstruasi yang lebih awal berhubungan dengan lamanya paparan hormon
estrogen dan progesteron pada wanita yang berpengaruh terhadap proses
proliferasi jaringan termasuk jaringan payudara (8).
3) Menopause Usia Lanjut
Menopause
setelah usia 55 tahun meningkatkan risiko untuk mengalami kanker
payudara.sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum
terjadinya perubahan klinis. 21 Kurang dari 25% kanker payudara terjadi
pada masa sebelum menopause (8).
4) Riwayat Keluarga
Terdapat peningkatan risiko menderita kanker payudara pada wanita yang
keluarganya menderita kanker payudara. tertentu. Apabila terdapat BRCA 1 (Breast
Cancer 1) dan BRCA 2 (Breast Cancer 2), yaitu suatu
kerentanan terhadap kanker payudara, untuk terjadi kanker payudara sebesar 60%
pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. 10% kanker payudara
bersifat familial.Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara
berhubungan dengan gen gen probabilitas (8).
5) Riwayat Penyakit Payudara Jinak
Wanita yang menderita kelainan ploriferatif pada payudara memiliki
peningkatan risiko untuk mengalami kanker payudara (8).
b. Faktor Resiko yang Dapat Dirubah
1) Riwayat Kehamilan
Usia
maternal lanjut saat melahirkan anak pertama meningkatkan risiko mengalami
kanker payudara (8).
2) Obesitas dan Konsumsi Lemak Tinggi
Terdapat
hubungan yang positif antara berat badan dengan kanker payudara pada wanita
pasca menopause. Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko
terjadinya kanker payudara (8).
3) Penggunaan hormon dan kontrasepsi oral
Hormon
berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Wanita yang menggunakan
kontrasepsi oral berisiko tinggi untuk mengalami kanker payudara. Kandungan
estrogen dan progesteron pada kontrasepsi oral akan memberikan efek proliferasi
berlebih pada kelenjar payudara.estrogen. Wanita yang menggunakan kontrasepsi
oral untuk waktu yang lama mempunyai risiko untuk mengalami kanker payudara
sebelum menopause (8).
4) Konsumsi Rokok
Wanita
yang merokok meningkatkan risiko untuk mengalami kanker payudara daripada
wanita yang tidak merokok (8).
5) Riwayat Keterpaparan Radiasi
Radiasi
diduga meningkatkan risiko kejadian kanker payudara. Pemajanan terhadap radiasi
ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum usia 30 tahun meningkatkan risiko
kanker payudara (8).
4. Pencegahan Kanker Payudara
a. Pencegahan Primer
Sumber: www.vecto-rs diakses tanggal 21 Maret 2013 |
1) Promosi dan edukasi pola hidup sehat (3) .
2) Menghindari faktor resiko (riwayat keluarga, tidak punya
anak, tidak menyusui, riwayat tumor jinak sebelumnya, obesitas, kebiasaan makan
tinggi lemak kurang serat, perokok aktif dan pasif, pemakaian obat jormonal
selama > 5 tahun) (3)
.
3) Mempertahankan pola hidup sehat dengan konsumsi gizi seimbang
4) Olahraga teratur (9)
.
5) Kontrol berat badan(10).
6) Hindari paparan radiasi(10).
7) Hindari rokok
dan alkohol(10).
b. Pencegahan Sekunder
Gambar 7. kemoterapi pada pasien kanker Sumber: http://baypines.kramesonline.com diakses tanggal 21 Maret 2013 |
1) Deteksi dini dengan SADARI (Pemeriksaan payudara sendiri) (11).
2) Skrining (rontgen,
USG, CT SCAN, SCINTIGRAFI, TNM (Tumor Node Metastasis)(11).
3) Mastektomi
(Operasi pengangkatan payudara) (11)..
4) Radiasi
(Penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan sinar X dan gamma) (11)..
5) Kemoterafi (
Obat anti kanker ) (11)..
c. Pencegahan Tersier
Gambar 7. gizi seimbang pasca pengobatan
1) Latihan bahu
setelah pembedahan (9) .
2) Perawatan
lengan atas untuk mencegah pembengkakan (9).
3) Gizi seimbang
dan perubahan gaya hidup (10).
4) Diberikan
dukungan yang kuat dari pasangan, keluarga maupun teman temannya (3).
5) Memeriksakan
diri secara teratur untuk memantau perkembangan hasil operasi (3)
5. Penelitian Berkaitan dengan Kanker Payudara
1) Penelitian
Briston (2008) di Amerika Serikat dengan desain cohort, wanita yang
kehamilan pertama setelah 35 tahun mempunyai risiko 3,6 kali lebih besar
dibandingkan wanita yang kehamilan pertama sebelum 35 tahun untuk terkena
kanker payudara (RR=3,6). Wanita yang nullipara atau belum pernah
melahirkan mempunyai risiko 4,0 kali lebih besar dibandingkan wanita yang multipara
atau sudah lebih dari sekali melahirkan untuk terkena kanker payudara
(RR=4,0) (8).
2) Penelitian Norsaadah tahun 2005 di Malaysia dengan desain
case control menunjukkan bahwa diperkirakan risiko bagi wanita yang
memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥ 25 untuk terkena kanker payudara 2,1 kali
lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT)
< 25 (OR=2,1) (8).
3) Penelitian
Indriati tahun 2009 di RS Dr. Kariadi Semarang dengan desain case control menunjukkan
bahwa diperkirakan risiko bagi wanita yang merokok untuk terkena kanker
payudara 2,36 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok
(OR=2,36) (8).
6. Kesimpulan
Kanker payudara merupakan kanker pada jaringan
payudara. Angka
kanker payudara jauh lebih
tinggi di negara maju dibandingkan dengan yang berkembang. Selain Perempuan, kanker payudara juga bisa
menyerang laki-laki. Namun Kanker
payudara merupakan salah satu penyakit degenaratif yang paling banyak menyerang
perempuan. (3).
Beberapa faktor resiko kanker payudara diantaranya: Gaya hidup yang tidak
sehat, Kurangnya gerak atau jarang berolahraga, Obesitas yaitu Berat badan yang
berlebihan, Riwayat keluarga dan faktor genetic yaitu riwayat keluarga yang
menderita kanker payudara akan punya
resiko kanker 2 kali lebih besar. Usia,
Semakin tua usia resikonya semakin tinggi, Penggunaan hormone seperti pengguna
terapi, Sering melahirkan padalah usia masih muda dan yang terakhir adalah Efek
radiasi ionisasi (3).
Namun jangan khawatir kanker
payudara dapat dicegah bila kita SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) sedini
mungkin. Pencegahan dapat dilakukan mulai dari Pencegahan Primer, Pencegahan
Sekunder, Pencegahan Tersier (3).
Link Youtube
DAFTAR REFERENSI
- Bertie. (2012). Kanker payudara: pria juga bisa terkena kanker payudara. Available at: http://artikelkesehatanwanita.com/kanker-payudara-pria-juga-bisa-terkena-kanker payudara.html di akses tanggal 7 maret 2013.
- American cancer society. (2013). Breast cancer: key statistic of breast cancer. Available at: http://www.cancer.org/cancer/breastcancer/detailedguide/breast-cancer-key-statistics diakses pada tanggal 7 maret 2013.
- Rasjidi, Imam. (2010). Epidemiologi Kanker pada Wanita. Jakarta: Sagung Seto.
- CH, YIP. (2010). Breast Cancer In Asia. Available at: http://www.biosensingtech.co.uk%2Fevents%2Fibst_events%2FBC%2FPresentations%2FProfChengHarYip.pdf diakses pada tanggal 21 Maret 2013
- PatriciaMacnair. (2013). Health. BreastCancer Breast cancer is the most common cancer in women. Available at: http://www.bbc.co.uk/health/physical_health/conditions/in_depth/cancer/breast_cancer.shtml diakses pada tanggal 21 Maret 2013.
- Linda K. Han, M.D.&Lida A. Mina, M.D. (2013). Medical Services. Indiana University Health.BreastCancer Defined. Available at :http://iuhealth.org/cancer/breast-cancer/ diakses pada tanggal 21 Maret 2013.
- Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007) . Kanker Payudara. Jakarta: Depkes.
- Lubis, Azmeilia Syafitri. (2010). Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Payudara dan SADARI dengan Perilaku SADARI pada Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008. Available at: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24820/4/Chapter%20II.pdf diakses pada tanggal 21 Maret 2013.
- Departemen Kesehatan Republik indonesia. (2009). Aktivitas Fisik dan Diet Seimbang Mencegah Kanker. Available at :http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/170-aktivitas-fisik-dan-diet-seimbang-mencegah-kanker.html diakses pada tanggal 16 maret 2013.
- World Health Organization. (2010). Cancer. Available at :http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs297/en diakses pada tanggal 16 maret 2013.
- WHO. (2013). Early detection of cancer. Available at :http://www.who.int/cancer/detection/en/ diakses pada tanggal 16 maret 2013.
- WHO. (2013). Breast Cancer. Available at :http://www.who.int/cancer/detection/breastcancer/en/ diakses tanggal 22 Maret 2013.
- Yayasan kanker Indonesia.2012.YKI- Jakarta Race. available at: http://yayasankankerindonesia.org/2012/yki-jakarta-race/ diakses tanggal 25 Maret 2013
- National Cancer Institute(2013). Stages of Breast Cancer. Available at :http://www.cancer.gov/cancertopics/pdq/treatment/breast/Patient/page2#Keypoint11 diakses pada tanggal 24 maret 2013
from: FITRIANA MAYATAMA
BalasHapusSalah satu cara pencegahan sekunder kanker payudara adalah melalui pemeriksaan payudara sendiri(SADARI) yang ingin saya tanyakan: Bagaimana cara pemeriksaan payudara sendiri tersebut?
JAWAB: MARETALINIA (10111001010)
BalasHapusAda lima langkah dalam melakukan SADARI (gunakan cermin), yaitu :
1.Mulailah dengan mengamati payudara di cermin dengan bahu lurus dan lengan di pinggang. Disini, yang harus diamati adalah bentuk payudara, ukuran dan warna. Karena rata-rata payudara berubah tanpa kita sadari. Perubahan-perubahan yang perlu diwaspadai adalah : berkerut, cekung kedalam, atau menonjol kedepan karena ada benjolan. Puting yang berubah posisi dimana seharusnya menonjol keluar, malahan tertarik kedalam. Warna memerah, kasar dan sakit
2.Kemudian angkat kedua lengan untuk melihat apakah ada kelainan pada kedua payudara
3. Sementara masih didepan cermin, tekan puting apakah ada cairan yang keluar. ( bisa berupa cairan putih seperti susu, kuning atau malahan darah ).
4.Kemudian berbaringlah, raba payudara kanan dengan tangan kiri untuk merasakan perubahan yang ada di payudara sebelah kanan dan sebaliknya. Tekan secara halus dengan jari-jari secara datar & serentak. Selubungi dengan jari payudara kita dari arah atas sampai bawah, dari tulang selangka ke bagian atas perut,dari ketiak ke leher bagian bawah. Ulangi pola ini sehingga yakin bahwa seluruh payudara telah tercover. Kini mulai pada puting. Buat lingkaran yang makin lama makin besar hingga mencapai seluruh tepi payudara. Menggunakan jari, buatlah gerakan keatas dan kebawah berpindah secara mendatar/menyamping seperti sedang memotong rumput. Sambil rasakan seluruh jaringan payudara, dibawah kulit dengan rabaan halus hingga rabaan yang sedikit lebih menekan.
5. Terakhir, rasakan payudara anda ketika sedang berdiri atau duduk. Bagi kebanyakan wanita, paling mudah untuk merasakan payudaranya adalah ketika payudaranya sedang basah dan licin, sehingga paling cocok adalah ketika sedang mandi dibawah shower. Lakukan seperti pada langkah ke-4, dan yakinkan bahwa seluruh payudara sudah tercover oleh rabaan tangan.
sumber: http://kankerpayudara.wordpress.com
Nama : Imroatin Wakhidah
BalasHapusNim : 10111001060
nice posting teman"...
tapi ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan, dipostingan kalian ada pernyataan "menopause setelah usia 55 tahun meningkatkan risiko untuk mengalami kanker payudara". Yang ingin saya tanyakan adalah, apa yang menyebabkan menopause setelah usia 55 tahun dapat meningkatkan risiko untuk mengalami kanker payudara?
lalu kita kan juga tahu, bahwa orang yang mengalami DM juga bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara, lalu bagaimanakah hubungan antara penyakit DM itu sendiri dengan penyakit kanker payudara?
Thanks...
jawab
HapusMUTIA RAHMI (10111001041)
terimakasih untuk pertanyaannya.. saya akan mencoba menjawab pertanyaan.
yang pertama berkaitan dengan menopause. jadi hasil dari literatur yang saya baca, hubungan antara antara kanker payudara edengan menarche, menopause dan usia kehamilan yang pertama kali menunjukkan bahwa hormon diduga mempunyai peranan terhadap timbulnya kanker payudara. tapi lebih berperan sebagai promoter dibanding inisiator. aktifitas esterogen tampak penting, dengan pemberian esterogen dan kekurangan progesteron merupakan hubungan yang bermakna. menarche awal dan mundurnya menopause akan menyebabkan banyaknya jumlah siklus haid dan penutupan esterogen yang berulang-ulang mempunyai efek rangsangan terhadap epitel mamae. pengaruh yang menguntungkan dari kehamilan aterm yang pertama kali mungkin diakibatkan kadar progesteron yang meningkat yang melindungi epitel mamae dari pengaruh esterogen dalam kurun waktu yang lama.
jawaban untuk pertanyaan kedua,
Perempuan penderita diabetes memiliki lebih banyak kasus kanker payudara, leukimia atau kanker perut. Penelitian Brancati sendiri telah memperlihatkan bahwa risiko kematian akibat kanker di kalangan orang yang menderita dibates adalah sekitar 40 persen lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tak menderita diabetes. Tingkat gula darah yang tinggi atau insulin darah yang berlebihan --hormon yang membantu mengalirkan dula di dalam jaringan-- mungkin meningkatkan risiko tersebut, tapi itu belum dibuktikan.
pola hidup buruk yang bisa memicu perkembangan diabetes dan kanker payudara, seperti merokok, dan asupan makan tak sehat. Pola hidup buruk ini akan memengaruhi insulin dan kadar gula darah yang pada akhirnya merangsang pertumbuhan tumor payudara. .
sekian jawaban dari saya, berikut saya sertakan link yang berkaitan mengenai pertanyaan anda
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=2572
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/11/05/13/ll44ge-penderita-diabetes-lebih-rawan-terserang-kanker
http://www.hd.co.id/info-medis/kanker-payudara-serang-wanita-diabetes
Nama : Gita Yuni Andrila
BalasHapusNinm : 10111001038
hai teman2 kelompok kanker payudara,,,saya ingin menanyakan menurut postingan teman2 ada pernyataan pada penelitian yaitu "Penelitian Briston (2008) di Amerika Serikat dengan desain cohort, wanita yang kehamilan pertama setelah 35 tahun mempunyai risiko 3,6 kali lebih besar dibandingkan wanita yang kehamilan pertama sebelum 35 tahun untuk terkena kanker payudara (RR=3,6",yang saya ingin tanyakan adalah mengapa wanita yang kehamilan pertama nya stelah umur 34 tahun lebih berpotensi terkena penyakit kanker payudara dibandingkan dengan seblum umur 35 tahun?
lalu ada pernyataan pada postingan temen2 "Bentuk yang paling umum dari kanker payudara merupakan karsinoma duktal, di mana sel-sel kanker berasal dari saluran yang bergerak",,,apa yang dimaksud dengan sel-sel bergerak?dan jelaskan maksud dari pernyataan tsb :)
trimakasih :)
terimaksih gita, Desi Ratnasari (10111001003) akan mencoba menjawab wanita yang kehamilan pertama nya stelah umur 34 tahun lebih berpotensi terkena penyakit kanker payudara dibandingkan dengan seblum umur 35 tahun hal ini berkaitan dengan Faktor Resiko kanker payudara yang menunjukkan peningkatan seiring dengan peningkatan USIA di mana seseorang mengalami kehamilan pertama terutama wanita yang mengandung pada usia di atas 35 tahun. Hal ini diperkirakan karena adanya rangsangan pematangan sel-sel payudara yang disebabkan oleh kehamilan, membuat sel-sel lebih peka terhadap perubahan ke arah keganasan.Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur.
HapusInformasi lengkapnya di: http://www.deherba.com/faktor-resiko-kanker-payudara.html#ixzz2OaWYm800
untuk pertanyaan kedua:
karsinoma duktal, di mana sel-sel kanker berasal dari saluran yang bergerak. maksud dari pernyataan diatas adalah: salah satu jenis kanker pyudara adalah karsinoma duktal berasal dari selsel yang melapisi saluran yang menuju ke puting susu. nah itulah maksud selsel yang bergerak karena sel yang melapisi saluran itu bergarak menuju puting susu. informasi lebih lanjut: http://medicastore.com/penyakit/103/Kanker_Payudara.html
OLGA DWIYANI
BalasHapus10111001042
girls, what magnificent post. aku mau nanya yah, kan kanker payudara itu memiliki beberapa tahapan. nah, bisakah kalian menjelaskan bagaimana pencegahan kanker ini dalam tahap demi tahap tersebut. lebih jelasnya, adakah pencegahan kanker itu berbeda-beda setiap tahap perkembangannya??
Thanks ^__^
Jawab : MEURA STIFILLA YOLANDA ( 10111001013 )
HapusSaya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudari olga.
Sampai saat ini, Pencegahan kanker payudara masih sulit diterapkan dalam tahap demi tahap karena faktor penyebabnya masih dalam penelitian. Saat ini yang dapat dicegah adalah aspek “life style” serta mengurangi faktor resiko yang memungkinkan timbulnya kanker payudara. Usaha satu-satunya untuk meningkatkan angka penyembuhan pasien kanker payudara adalah dengan mendeteksi secara dini keberadaan kanker payudara tersebut.
Pengobatan kanker payudara yang disepakati oleh ahli kanker didunia adalah sebagai berikut :
Stadium I : Perawatan yang sangat sistematis diberikan pada kanker stadium ini, tujuannya adalah agar sel kanker tidak dapat menyebar dan tidak berlanjut pada stadium selanjutnya.
Stadium II : Dilakukan operasi untuk mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh bagian penyebaran, dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal.
Stadium III : Dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah radiasi dan hormonal.
Stadium IV : Setelah diobati, harapan hidup pasien paling lama adalah empat tahun. Bagi pasien yang dalam proses pengobatan, operasi pengangkatan dilakukan di seluruh bagian payudara, baik kanan ataupun kiri.
Jadi, dari penjelasan diatas, pencegahan untuk kanker payudara ini masih belum bisa dikatakan berbeda-beda untuk setiap tahapnya (stadium), hanya saja pencegahan yang dilakukan sekarang ini terhadap kanker payudara adalah pencegahan secara umum.
Terimakasih, semoga jawabannya bermamfaat.
Sumber : http://ummahattokyo.tripod.com/kesehatan/tumor_payudara.html
http://keladitikus.info/kanker/kanker-payudara.html
AFRY YANTI SIRAIT
BalasHapus10111001048
informasi yang sangat menarik teman2...
saya mau nanya nih..
ada gak hubungan nya pemakaian bra dengan penyakit ini?
trus kan ada tuh bra yang pake kawat,itu bagus gak sih???
thanks before yaa..
jawaban
HapusMUTIA RAHMI (10111001041)
ok afri saya akan mencoba menjawab pertnyaan anda.
ada dua versi jawaban yang saya temukan untuk pertanyaan anda, yang pertama bahwa bra itu berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara. dikutip dari
http://www.dewong.com/info/1083/pengaruh-bra-terhadap-kanker-payudara.html
yang menyatakan wanita yang memakai bra 24 jam sehari memilki resiko 125 kali lebih besar menderita kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang bebas bra.
dari beberapa tempat lainnya seperti 5 kota besar di AS
3 dari 4 wanita penderita kanker payudara memakai bra 24 jam dalam sehari
1 dari 7 wanita penderita kanker payudara memakai bra lebih darri 12 jam sehari
1 dari 168 pendeerita payudara yang jarang atau tidak pernah memakai bra.
versi kedua nya sekaligus menjawab pertanyaan kedua, dikutip dari
http://www.artikelbagus.com/2012/01/pengaruh-kanker-payudara.html
Wanita banyak yang menggunakan bra kawat karena bisa menyangga payudara lebih kuat. Namun belakangan muncul kekhawatiran penggunaan bra kawat tiap hari bisa menghalangi aliran kelenjar getah bening yang memicu kanker payudara. "Jawaban singkatnya adalah tidak dan mitos tersebut tidak benar," ujar Dr Ted Gansler, direktur medis untuk American Cancer Society, seperti dikutip dari New York Times, Kamis (18/2/2010). Dr Gansler dan tim membandingkan data National Cancer Institute terhadap risiko kanker payudara pada perempuan yang dirawat akibat melanoma (kanker kulit) yang telah dihapus beberapa kelenjar getah bening di ketiaknya dengan perempuan yang tidak. Operasi yang dilakukan untuk menghambat drainase getah bening dari jaringan payudara.
Hasilnya didapatkan tidak ada angka peningkatan kanker payudara pada perempuan yang melakukan operasi tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan pengunaan bra kawat yang diduga dapat menekan sistem getah bening dan menyebabkan kanker payudara tidaklah benar.
Kanker PayudaraFakta lain menunjukkan tidak adanya penurunan diagnosa.
Fakta yang didapat tak ada kaitannya antara menggunakan bra dengan kanker payudara, tapi pola hidup dan pola makanlah yang lebih banyak menjadi penyebab seseorang terdiagnosis kanker payudara.
sekian jawaban dari saya. saran saya gunakan bra yang sesuai dengan ukuran payudara, agar sirkulasi udara dan darah di payudara lancar, dan jangan lupa gunakan bra yang bersih, selain oitu pola hidup sehat dapat menghindarkan kita dari penyakit, seperti kanker payudara ..
terimakasih
Assalamu'alaikum..
BalasHapusSaya ingin bertanya,
Seperti yang kita ketahui, Selain menyerang perempuan, kanker payudara juga dapat menyerang laki- laki. Apa perbedaan antara gejala atau tanda yang dialami penderita perempuan dengan laki-laki?
Karena jumlah penderita laki-laki lebih sedikit, kebanyakan laki-laki tidak perduli akan penyakit ini, padahal laki-laki juga beresiko. Bagaimana caranya agar kita bisa meningkatkan kesadaran masyarakat,bukan hanya perempuan tapi juga laki-laki untuk mau melakukan pencegahan terhadap penyakit ini?
Terimakasih :)
-Atidira Dwi Hanani-
-10111001039-
terimakasih dira,
Hapusjawab 1:
Kanker payudara laki-laki paling umum menyerang laki-laki usia 60-70 tahun. Meskipun kanker payudara pria dan kanker payudara pada wanita mirip, perbedaan penting seperti terletak pada ukuran payudara dan kesadaran mempengaruhi diagnosis dini dan kelangsungan hidup dalam kasus kanker payudara laki-laki.
Tanda dan Gejala :
Mengetahui tanda-tanda dan gejala kanker payudara dapat membantu menyelamatkan hidup. Semakin awal penyakit ini ditemukan, semakin banyak pilihan pengobatan dan kesempatan yang lebih baik. Tanda yang paling umum untuk kanker payudara pria dan wanita adalah suatu benjolan atau penebalan pada payudara. Seringkali benjolan tidak menimbulkan rasa sakit. Gejala kanker payudara pria antara lain: * Kulit dimpling atau kerutan * Pengembangan pencabutan baru atau lekukan dari puting * Perubahan pada kulit puting susu atau payudara, seperti scaling atau kemerahan
Treatmen : Kanker payudara pada pria pada umumnya diperlakukan sama seperti di wanita. Dalam kebanyakan kasus tidak ada pengobatan yang tepat ada. Sebaliknya, akan ingin untuk menemukan pendekatan yang terbaik untuk. Untuk melakukan itu, harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk tahap kanker dan usia. sumber:http://www.ahmadtaufik.com/2012/02/kanker-payudara-pria.html
jawaban 2:
caranya agar kita bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terutama laki-laki untuk mau melakukan pencegahan terhadap kanker payudara: kebanyakan pria merasa tidak perduli terhadap penyakit ini, Survei menemukan 79% dari mereka tidak tahu bahwa pria bisa mengidap kanker payudara. Sebanyak 43% mengatakan menderita penyakit itu bisa menyebabkan mereka mempertanyakan kejantanan mereka. oleh sebab itu berbagai Penelitian terhadap kanker payudara pada wanita dan pria dilakukan sebagai langkah pertama terhadap pemahaman yang berkembang mengenai persepsi dan pengetahuan pria mengenai kanker payudara. langkah selajutnya kita sebagai agent of health bisa mempublikasikan/melakukan promkes seluas-luasny tentang resiko dan bahaya dari kanker payudara pada wanita dan juga pria dalam penyuluhan ataupun publikasi dalam bentuk lainnya melalui media sosial, media cetak dan elektronik. selain itu perlunya kerjasama antar berbagai sektor bukan hanya bidang kesehatan namun juga pemerintah.
itu yg dpt saya sampaikan :)
Terima kasih atas jawabannya :)
HapusAssalamualaikum...
BalasHapussaya ingin bertanya menegnai deteksi dini (SADARI) menurut kalian apa indikasi yang mudah dikenali oleh masyrakat bahwa adanya jaringan abnormal dipayudra ?
hasil pemeriksaan SARARI sangat bergantung pada keterampilan pemeriksa. Bagi masyarakat yang belum terampil melakukannya, tentu akan menimbulkan kebingungan tersendiri mengenai hasil pemeriksaannya
Adakah alternatif deteksi dini yang dapat kita lakukan tanpa adanya paparan radiasi ketubuh kita ?
Terimkasih ^_-
Verra Anggani
10111001024
hai verra,terimakasih atas pertanyaannya..
Hapusmenurut kelompok kami indikasi yang mudah dikenali adalah adanya benjolan/pembengkakan pada payudara ataupun ketiak , iritasi kulit, nyeri pada puting susu atau puting melesek ke dalam, puting susu atau kulit payudara berwarna kemerahan atau bersisik, atau pengeluaran cairan/darah (bukan ASI) dari payudara.
memang hasil pemeriksaan sadari sangat bergantung pada pemeriksa terutama pola pikir pemeriksa yang terkadang menganggap remeh rasa nyeri yang dirasakannya, oleh karena itu dibutuhkan dukungan dari tenaga kesehatan untuk memberi pengetahuan yang lebih kepada masyarakat. untuk alternatif deteksi dini tanpa paparan sejauh ini hanya SADARI..
semoga bermanfaat...
hai jg :) terimaksih penjelasannya ini akan sangat bermanfaat
HapusNama : Andi novitasari
BalasHapusNim : 10111001027
Menarche Usia Dini merupak salah satu faktor resiko kanker payudara yang tidak dapat di ubah, Risiko terjadinya kanker payudara meningkat pada wanita yang mengalami menstruasi pertama sebelum umur 12 tahun. Banyak wanita menarche usia dini tidak mengetahui informasi ini.
yang ingin saya tanyakan,apa saja faktor-faktor pendukung terjadinya kanker payudara pada wanita menarche usia dini? Dan adakah langkah-langkah untuk menurunkan tingkat resiko kanker payudara pada wanita yang menarche di usia dini?
Saya pernah mendengar bahwa salah satu faktor wanita menarche di usia dini adalah status gizi yang baik, ada anggapan bahwa menarche dini adalah baik karena status gizi yg baik,
apakah status gizi yang baik ketika mengalami menarche tidak dapat mengurangi resiko kanker payudara?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusterima kasih Vita atas pertanyaannya...
Hapusputri kan menjawabnya dengan sebaik mungkin.
menstruasi pertama sebelum 12 thn menjadi faktor resiko kanker payudara karena wanita tersebut memiliki gizi yang baik bahkan keadaan obesitas juga dapat mempercepat datangnya menstruasi untuk pertama kali.Seperti pernyataan para peneliti Denmark yang menggunakan informasi pada indeks massa tubuh (BMI)—pengukuran berat berbanding tinggi badan—sekira 3.200 remaja Denmark yang haid dini antara tahun 1984 dan 1987.
Rata-rata, seorang gadis mendapat haid sekira 25 hari lebih awal untuk setiap peningkatan angka BMI-nya. Sebagai gambaran, penambahan satu angka BMI setara dengan sekira enam kilogram.
“Remaja kegemukan dan obesitas mendapat haid mereka tiga sampai lima bulan sebelum remaja lain dengan berat badan normal,”
Sepeti yang kita ketahui bahwasanya obesitas dapat meningkatkan faktor resiko kanker payudara. Jadi, menstruasi pertama yang terlalu dini ikut membantu menimbulkan faktor resiko kanker payudara yang lain sehingga bisa dikatakan usia menstruasi yang terlalu dini sebagai faktor resiko.
langkah-langkah untuk menurunkan tingkat resiko KP pada wanita yang menarche dini sama dengan pencegahan KP, yaitu berolahraga teratur, mengurangi lemak, tidak mengkonsumsi dagin terlalu matang, banyak makan buah dan sayur, konsumsi banyak protein, hindari alkohol, perhatikan BB jangan sampai obesitas, hidari pemakaian hormon estrogen, tidak merokok dan berjemur dibawah sinar matahari pagi.
untuk hal tersebut mungkin bisa mengurangi resiko tetapi itu semua masih ada kaitannya dengan faktor-faktor resiko yang lain.
semoga bermanfaat...
info lebih lanjut: http://cakrawalaremaja.blogspot.com/2011/03/haid-di-usia-dini-bisa-menyebabkan.html
Ibu turut menjadi penyebab timbulnya menrche dini para remaja tidak hanya gizi baik maupun obesitas karena sebuah studi yang baru saja dilakukan, menunjukkan hubungan semakin kuat pada generasi sebelum mereka,” Para peneliti juga menemukan bahwa berat badan ibu terkait dengan kapan anak perempuannya mulai haid. Untuk setiap poin kenaikan BMI ibu saat hamil, periode haid anak akan datang sekira seminggu lebih awal. Demikian menurut studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility.
HapusNiken Tri Gusti (10111001015)
BalasHapuspertanyaan : 1. mengapa wanita yang merokok beresiko lebih besar terkena kanker payudara daripada yang bukan perokok??
2. Mengapa menopause setelah usia 55 tahun meningkatkan risiko untuk mengalami kanker payudara??
terimaksih niken
Hapusjawaban 1: Sebuah penelitian mengungkap, 16 persen perempuan setelah memasuki usia menopause mudah terserang penyakit, terutama mereka yang merokok. Semakin dini wanita mulai merokok, semakin besar risikonya. Dan resiko itu tetap tinggi meski mereka sudah berhenti selama 20 tahun. Umumnya, jika mereka perokok potensi resikonya mencapai 9 persen. Fakta ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh dokter Juhua Luo dari Universitas Virginia dan dokter Karen Margolis dari Yayasan Penelitian HealthPartners, Minneapolis Amerika Serikat. Mereka mempelajari data yang dikumpulkan dari 1993 hingga 1998 yang mengambil sampel 80.000 wanita berusia 50-79 tahun. tidak disebutkan mengapa merokok dapat beresiko terkena kanker payudara menurut saya mungkin kandungan-kandungan racun dalam rokok yg toksistasnya tinggi dapat mengurangi kesuburan payudara termasuk bahaya kesehatan lainnya. namun bila telah dilakukan penilitian biasanya itu bersifat fakta dan tidak ada salahnya bila kita menghindari rokok :)
info lanjut: http://www.tempo.co/read/news/2011/03/02/060317154/Mantan-Perokok-Berisiko-Kena-Kanker-Payudara
jawaban 2: pertanyaan ini sama dengan yang ditanyakan saudari imroatin, silahkan saudari niken membaca jawaban balasannya dari admin :)
Riski Amelia (10111001046)
BalasHapusassalamualaikum..
saya pernah membaca suatu artikel bahwa kedelai bisa memperkecil resiko kanker payudara. yg ingin saya tanyakan, mengapa kedelai bisa memperkecil resiko kanker payudara ?
satu yg ingin saya tanyakan apakah ada hubungannya mencabut bulu ketiak dengan kanker payudara ? mengapa bisa demikian?
makasih ^.^
terimaksih kiki, memang benar ada sebuah penelitian menyebutkan konsumsi kedelai dan produk turunannya seperti tahu, tempe dan susu dalam jumlah yang wajar dapat memperkecil resiko kanker payudara. Kedelai selain mengandung flonoid yang berguna untuk mencegah kanker, juga mengandung genestein yang berfungsi sebagai estrogen nabati (fitoestrogen). Estrogen nabati iini akan menempel pada reseptor estrogen sel-sel epitel saluran kelenjar susu, sehingga akan menghalangi estrogen asli untuk menempel pada saluran susu yang akan merangsang tumbuhnya sel kanker.
Hapussumber: http://euis28.blogspot.com/2013/03/ktikanker-payudara.html
untuk pertanyaan adakan hubungannya mencabut bulu ketiak dengan kanker payudara jawabannya ada, Dr. Therese Bevers dari M.D. Anderson mengungkapkan,dengan mencukur atau mencabut bulu ketiak, akan timbul banyak luka tak kasat mata serta pori-pori di daerah ketiak akan membesar. Ini memungkinkan toxin dan zat kimia dari berbagai produk seperti deodorant, bedak, dan krim akan dengan mudah memasuki kulit. Deodorant antiperspirant menambah mudah toxin masuk ke dalam kulit, karena antiperspirant mencegah pengeluaran keringat yang bisa membantu melunturkan toxin yang masuk. Toxin yang masuk itu dapat tertimbun pada payudara, dan akibatnya adalah timbulnya kanker. info lebih lengkap: indonesiaindonesia.com/f/92680-mencabut-bulu-ketiak-menyebabkan-kanker-payudara/
Berikut ini pertanyaan dari kelompok PJK:
BalasHapusPada percegahan tersier, terdapat perawatan paliatif. Tolong dijelaskan lebih rinci bagaimana perawatan paliatif tersebut?
Kemudian, ada perawatan lengan atas untuk mencegah pembengkakan, tolong dijelaskan prosedur atau gambaran yang lebih jelas tentang apa saja yang dilakukan dalam perawatan lengan atas? Apakah berupa menjaga gerakan lengan atau dengan cara lain?
Terimakasih :)
terimaksih kelompok PJK
Hapusjawaban 1: Menurut Dr. Maria Asterina Wicaksono, Pall. Med, dari RSKD, prinsip perawatan paliatif adalah mempertahankan atau meningkatkan kualitas hidup. “Seorang pasien kanker payudara yang tidak dapat disembuhkan boleh saja tetap sakit. Namun tidak boleh kesakitan,”. Yang ditangani dalam perawatan paliatif ini, katanya, tidak hanya fisiknya saja, namun juga emosional (spiritual), keadaan sosial.”Dan biasanya pasien stadium lanjut sudah dalam kondisi habis-habisan, kerja sama antara dokter paliatif dan tim dokter bersama keluarga yang menjadi hal penting menciptakan kualitas hidup pasien,” ujarnya.
Tujuan perawatan paliatif, lanjut Maria, adalah quality of life dan quality of death. Apa maksud quality of death itu ? Jika pasien meninggal, maka dia akan meninggalkan keluarganya dan keluarganya pun siap ditinggalkan.Yang ditangani dalam perawatan paliatif adalah psikologis, spiritual, fisik, keadaan sosial. “Dalam hal ini, pendidikan menjadi hal yang terpenting bagi keluarga dan pasien karena dengan pendidikan itu, keluarga mengerti betul situasi pasien, bahwa ia tidak akan sembuh. Mengajarkan pasien bahwa dukungan dari keluarga dalam keadaan seperti ini sangat penting. Dukungan pada stadium lanjut bukan saja secara finansial, namun keberadaan dan penunjukan rasa sayang pada pasien.
umber: http://sehatkufreemagazine.wordpress.com/2012/10/31/mengenal-stadium-pasien-kanker-payudara/
jawaban 2:
perawatan lengan dilakukan pada Pencegahan Tersier setelah dilakukan pembedahan/tindakan medis. Pengobatan kanker payudara biasanya berarti pengangkatan kelenjar getah bening atau pembuluh getah bening. Hal ini menyebabkan cedera pada sistem limfatik, menghalangi kelancaran arus cairan dalam tubuh dan akhirnya dapat menyebabkan pengumpulan cairan getah bening. Pembengkakan mungkin akan hadir di pergelangan tangan atau tangan. Meskipun tidak mungkin untuk menilai apakah setiap penderita kanker payudara akan mengalami kondisi lengan limfedema, adalah bijaksana untuk mengambil tindakan pencegahan untuk mengurangi kemungkinan mengembangkannya. Menurut penelitian oleh University Of Pennsylvania School Of Medicine, angkat besi yang lembut dapat membantu untuk menjaga lengan lymphedema di cek. pengawasan seorang profesional terlatih kebugaran direkomendasikan untuk penderita kanker payudara. Hal ini mutlak penting bagi pasien tersebut untuk mempelajari teknik yang tepat untuk melakukan latihan dan mengenakan pakaian kompresi pada setiap waktu selama latihan. Latihan lengan Lengan memastikan bahwa Anda mendapatkan fleksibilitas dan kontrol otot dan membantu dalam sirkulasi getah bening di dalam tubuh. Seperti dalam kasus kondisi Kesehatan lainnya, selalu bijaksana untuk memulai segala bentuk latihan dengan izin dari dokter Anda. Selain itu, jika ada pembengkakan di lengan, yang harus ditangani terlebih dahulu. Seorang terapis pijat dapat membantu dengan pengobatan pembengkakan, mengenakan lengan kompresi juga mungkin membantu.
sumber: http://id.prmob.net/kanker/lymphedema/university-of-pennsylvania-school-of-medicine-1513017.html
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamualaikum wr wb, saya ingin bertanya, apa perbedaan antara tanda kanker payudara dengan infeksi payudara? apakah infeksi payudara tersebut juga memicu kanker payudara? Terimakasih :)
BalasHapusby. Nosi Melasari
Hapuswaalaikumsalam wr. wb
thx for ur question tika,,
sebelumnya kami kurang terlalu memahami maksud pertanyaan anda. akan tetapi, kami akan tetap mencoba menjawab. menurut kami, antara tanda kanker payudara dan infeksi payudara adalah dua hal yang berbeda.
tanda kanker payudara adalah hal- hal yang secara medis menunjukkan bahwa orang tersebut terkena kanker payudara. berikut beberapa tanda kanker payudara menurut american cancer of society:
1. Pembengkakan pada seluruh atau sebagian payudara
2. Iritasi pada kulit payudara
3. Rasa sakit pada payudara
4. Rasa sakit pada puting atau puting masuk ke dalam
5. Kemerahan atau penebalan pada kulit puting atau payudara
6. Keluarnya cairan dari puting selain air susu
7. Adanya benjolan di ketiak
kanker payudara ini bisa disebabkan oleh multi faktor. sementara infeksi payudara yaitu terjadinya gangguan payudara yang lebih disebabkan oleh infeksi mikroorganisme patogen misalnya karena sanitasi dan personal hygiene yang buruk. seseorang yang terkena infeksi payudara bukan berarti ia terkena kanker payudara. akan tetapi, infeksi payudara ini menjadi salah satu faktor resiko penyebab kanker payudara.
jadi tanda kanker payudara dan infeksi payudara berbeda dan infeksi payudara bisa menjadi salah satu faktor resiko penyebab kanker payudara.
sumber:
http://bumbata.co/4651/tips-sehat-waspadai-7-tanda-gejala-awal-kanker-payudara/ diakses pada tanggal 30 maret 2013
http://www.janggleng.com/infeksi-payudara.html diakses pada tanggal 30 maret 2013
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusHyy Tika ^^
HapusMenambahkan sedikit jawaban Nosi,
Ada beberapa istilah mengenai penyakit pada payudara antara lain kista payudara, infeksi payudara dan kanker payudara.
Perbedaan kanker payudara dan infeksi payudara itu sendiri terletak pada penyebabnya. Jika kabker payudara terjadi akibat perubahan jaringan pada payudara, sedangkan infeksi payudara terjadi sebagai akibat bakteri (yang paling sering Staphylococcus aureus) akibat kebersihan diri yang tidak dijaga. Bakteri tsb masuk melalui celah-celah puting susu.
Infeksi payudara atau disebut Mastitis terdapat 2 jenis: mastitis puerperalis dan mastitis nonpuerperal.Mastitis puerperalis terjadi saat masa awal menyusuidengan tanda payudara memerah dan sakit serta ibu merasa lelah, sedangkan mastitis nonpuerperal terjadi pada kehamilan, selama menyusui atau penyapihan. Hal ini karena susu diblokir atau susu berlebih yang tidak dihabiskan bayi ketika menyusui.
TANDA DAN GEJALA Gejala mastitis puerperalis dan mastitis puerperalis non serupa. Peradangan, kemerahan dan Nyeri dari jaringan payudara adalah gejala mastitis. Payudara dapat menjadi lembut dan hangat menyentuh, merasa terus-menerus terbakar dan nyeri, rasa tidak enak badan atau sakit umum merasa, umumnya kemerahan adalah dalam pola berbentuk baji dan demam dari 101oF atau lebih gejala lagi mastitis.
Sedangkan tanda dan gejala kanker payudara sudah disebutkan oleh teman saya diatas,
Mastitis dapat memicu terjadinya kanker payudara apabila tidak segera di tangani. Mari tingkatkan personal hygiene:)
terimakasih saudari nosi dan eta atas jawabannya :)
HapusAssalamu'alaikum teman-teman saya mau bertanya nih...
BalasHapusseperti yang kita ketahui bahwa memberikan asi/ menyusui anak dapat mengurangi resiko terkena kanker payudara,yang ingin saya tanyakan mengapa hal tersebut terjadi? berapa lama masa menyusui yang ideal yang dapat mengurangi resiko terjadinya kanker payudara? berapa persenkah perbedaan resiko ibu yang menyusui dan tidak menyusui untuk terkena kanker payudara?
terima kasih
#hamasah
BY: Sri Lestari (10111001021)
Nosi Melasari
Hapus10111001016
waalaikumsalam wr. wb
txh for the question..
1. beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa ibu yang menyusui anaknya bisa terhindar dari kanker payudara. mengapa demikian? hal ini terkait dengan kadar estrogen dalam tubuh wanita tersebut. Dengan menyusui, hal ini bisa menekan produksi kadar estrogen dalam tubuh. kadar estrogen yang berlebihan dalam tubuh bisa meningkatkan resiko terkena kanker payudara.(2)
2. berikut penelitian mengenai hubungan lama menyusui dan resiko kanker payudara. Para peneliti dari Curtin University di Australia merinci, ibu yang menyusui lebih dari 13 bulan menurunkan kemungkinan mengidap kanker payudara dalam tubuhnya sampai 63 persen. Sedangkan ibu yang menyusui kurang dari 7 bulan risiko terkena kanker payudara turun sampai 37 persen. Hanya ibu yang memiliki tiga anak dan menyusui lebih dari 31 bulan yang dapat terhindar dari kanker payudara karena risikonya menurun sampai 91 persen.(1)
3. Menurut penelitian yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition, menyusui dapat mengurangi risiko kanker payudara hingga 91 persen.(1)
sumber:
1. http://parentsindonesia.com/article.php?type=article&cat=babies&id=746 diakses pada tanggal 30 maret 2013
2. http://www.cancerhelps.com/gejala-kanker.htm diakses pada tanggal 30 maret 2013
Saya Muhammad Rizki ( 10111001014 )
BalasHapusingin bertanya ni :)
oiya teman-teman, katanya kanker payudara juga dapat terjadi pada laki-laki, seperti yang kita ketahui, maaf ini sebelumnya, bentuk payudara laki-laki dan perempuan gak sama kan, trus kek mana itu, apakah faktor resiko terjadinya kanker payudara pada laki-kali sama dengan perempuan? dan apakah cara pencegahan dan pendeteksian dini nya sama juga dengan yang dilakukan perempuan?
terima kasih atas kesempatan bertanya nya :)
Nosi Melasari
Hapus10111001016
thx for the good question,,
memang secara fungsional dan fisik tampak bahwa payudara laki- laki dan wanita berbeda. akan tetapi, tidak menutup kemungkinan laki-laki terhindar dari kanker payudara. secara umum, faktor resiko dan cara mendeteksi dini kanker payudara pada laki-laki ataupun pada perempuan sama. untuk lebih memeperjelas kami akan uraikan faktor resiko dan cara deteksi dini kanker payudara pada laki-laki:
1)Faktor risiko yang menyebabkan laki-laki berpeluang mengidap kanker payudara, antara lain sebagai berikut.
a. Mutasi gen BRCA
b. Sindrom Klinefelter
c. Gangguan testis
d. Riwayat kanker payudara dalam keluarga, baik laki-laki maupun perempuan
e. Tingkat estrogen yang tinggi
f. Konsumsi alkohol secara berlebihan
g. Kebiasaan merokok
h. Kurang aktivitas fisik
i. Obesitas
2)Deteksi dini kanker payudara pada laki-laki dapat dilakukan dengan cara-cara, antara lain sebagai berikut.
a. Memeriksa payudara sendiri
b. Pemeriksaan puting
c. Pemeriksaan mammogram
d. Pemeriksaan USG
sumber:
abelma.2012.kanker payudara pada pria.available at:http://artikelkesehatanwanita.com/kanker-payudara-pada-pria.html diakses pada tanggal 30 maret 2013
assalamualaikum.. :)
BalasHapusNama: Lailatul Rahmah
NIM: 10111001008
saya dari klmpok PJK, ingn brtanya kpd klmpkn knker payudara.
yang ingn saya tanyakan, seperti yg tertulis postingan kalian bahwa ada Faktor Resiko yang Dapat Dirubah seperti Riwayat Kehamilan (Usia maternal lanjut saat melahirkan anak pertama meningkatkan risiko mengalami kanker payudara). tolong jelaskan alasan mangapa bisa terjadi hal demikian? dan tolong jelaskan jg secara singkat proses terjadinya hal tersebut. trims.. :)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusNosi Melasari
Hapuswaalaikumsalam,,
thx for the good question
beberapa penelitian mengemukakan bahwa wanita yang melahirkan pada usia 35 tahun keatas memliki resiko tinggi terkena kanker payudara. memang resiko kanker payudara akan meningkat seiring meningkatnya usia kehamilan pertama. hal ini diperkirakan karena adanya rangsangan pematangan dari sel-sel payudara yang akan diinduksi oleh kehamilan, yang membuat sel-sel ini lebih peka terhadap transformasi yang bersifat karsinogenik atau dengan kata lain, pada saat terjadinya kehamilan munculnya rangsangan pematangan sel payudara, proses pematangan ini mengakibatkan sel- sel payudara menjedi lebih peka terhadap perubahan kearah keganasan yang mana nantinya menyebabkan sel- sel payudara ini bisa berubah menjadi sel- sel ganas atau sel abnormal yang bisa menimbulkan tumor di payudara dan akhirnya menyebabkan kanker.
sumber:rasjidi, imam.2009.deteksi dini dan pencegahan kanker pada wanita.jakarta: Sagung Seto
Saya Herman Brawijaya (10111001047) atas nama pribadi, ingin bertanya...
BalasHapussperti yang tlah dijelaskan saat presentasi kemarin, salah satu faktor risiko kanker payudara adalah menarche lebih cepat.. Bukannya seorang anak jika mengalami menarche lebih dini itu dapat dikatakan normal, gizinya baik..
Kenapa bisa seorang perempuan yang gizinya normal bisa berisiko kanker payudara?
trima ksih atas jawabanny..
nosi melasari
Hapusok.. herman
thx untuk pertanyaannya,,
salah satu faktor resiko penyebab kanker payudara yaitu menarche usia dini. Selain seputar gizi, terkadang seorang wanita mengalami menarche dini di sebabkan karena paparan hormon estrogen yang berlebih misalnya akibat konsumsi kandungan estrogen yang tinggi pada makanan junk food terus menerus. sementara kadar estrogen juga salah satu penyebab kanker payudara. jadi bila semakin cepat menarche dini, berarti semakin lama ia akan mendapatkan paparan estrogen sehingga ia memiliki resiko tinggi terkena kanker payudara. bahkan menurut penelitian butler, dkk setiap 2 tahun keterlambatan usia menarche bisa menurunkan 10% faktor resiko kanker payudara. selain itu, perempuan yang mengalami menarche dini berarti ia akan lebih lama berada pada masa yang rentan terhadap kanker payudara yaitu masa setelah menarche hingga menopause.
jadi pada dasarnya terlepas dari apakah wanita tersebut mengalami gizi baik atau tidak, wanita yang mengalami menarche pada usia dini lebih besar resikonya terkena kanker payudara. akan tetapi, bila wanita tersebut dapat mempertahankan status gizi yang baik misalnya dengan pola hidup sehat dan memakan makanan seimbang dan bernutrsi hal ini bisa menekan resiko terjadinya kanker payudara pada wanita tersebut.
sumber:
rasjidi, imam.2009.deteksi dini dan pencegahan kanker pada wanita. Jakarta: Sagung Seto.