Oleh:
Mariani Juliana (10111001010) Verra Anggani (10111001024)
Gita Yuni (10111001030) Afri Yanti (10111001048) Rugun Friskila (10111001062)
Dosen Epidemiologi: Najmah,SKM,MPH
Contact Person: verraanggani@yahoo.com
Gita Yuni (10111001030) Afri Yanti (10111001048) Rugun Friskila (10111001062)
Dosen Epidemiologi: Najmah,SKM,MPH
Contact Person: verraanggani@yahoo.com
I. PENDAHULUAN
Terdapat
347 juta orang di seluruh dunia mengidap diabetes *. Yang tersebar di seluruh negara di
belahan dunia. Pada tahun 2004, sebanyak 3,4 juta orang diperkirakan
meninggal karena kadar gula darah yang tinggi. Lebih dari 80%
kematian diabetes terjadi di negara
berpenghasilan rendah dan menengah. WHO memperkirakan bahwa
diabetes akan menjadi penyebab
ketujuh utama kematian pada 2030.
Bayangkan bila anda menjadi slah satu korban kematian akibat diabetes dimasa
yang akan datang. Diet sehat dan aktivitas fisik yang secara teratur, akan menjaga berat badan normal dan menghindari penggunaan tembakau (rokok) dapat mencegah atau menunda timbulnya diabetes tipe 2.[1]
Ditengah
– tengah kegelisahan bangsa Indonesia untuk mengeliminasi penyakit menular kini
penyakit tidak menular telah hadir dengan prevalensi yang cukup banyak wilayah
perkotaan. Diabetes merupakan salah satu penyakit menuluran yang prevalensinya
cukup tinggi akibat pola makan masyarakat yang tidak seimbang dan pola hidup
yang tidak sehat. Secara epidemiologi, diperkirakan
bahwa pada tahun 2030 prevalensi Diabetes Melitus (DM) di Indonesia mencapai
21,3 juta orang (Diabetes Care, 2004). Sedangkan hasil Riset kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2007, diperoleh bahwa proporsi penyebab kematian akibat DM
pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu
14,7%. Dan daerah pedesaan, DM menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8%.[2]
Gambar1. Statistik Prevalensi Diabetes
Melitus di Indonesia.[3]
II.
DEFINISI KASUS
Diabetes
adalah sebuah penyakit yang ditandai oleh ketidakmampuan untuk memproses gula
dalam diet, karena penurunan atau tidak adanya total produksi insulin. Mungkin
memerlukan suntikan insulin sebelum makan untuk membantu dalam metabolisme gula.[4]
Asosiasi Diabetes Amerika mengatakan “ diabetes mellitus adalah penyakit yang
ditandai dengan hiperglikemia akibat disfungsi pada sekresi insulin, kerja
insulin, atau keduanya” .[5]
Definisi diabetes digunakan
untuk estimasi: glukosa
puasa
> = 7,0 mmol
/ L atau obat-obatan.
Menurut WHO diabetes merupakan penyakit kronis
yang terjadi baik ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif.[1]
Diabetes tipe 1 (sebelumnya
dikenal sebagai insulin-dependent,
remaja atau anak-anak) yang ditandai dengan kekurangan
produksi insulin dan membutuhkan asupan harian insulin.
Penyebab diabetes tipe 1 tidak diketahui dan tidak dapat dicegah dengan pengetahuan yang ada saat ini. Gejala termasuk ekskresi
urin berlebihan (poliuria),
rasa haus (polidipsia), kelaparan konstan, penurunan berat badan,
perubahan visi dan
kelelahan. Gejala-gejala ini dapat
terjadi tiba-tiba.
Diabetes tipe 2 (sebelumnya disebut non-insulin-dependent
atau orang dewasa) hasil dari penggunaan efektif tubuh insulin. Diabetes
tipe 2 terdiri dari 90% penderita diabetes di seluruh dunia, dan sebagian
besar merupakan hasil dari kelebihan berat badan dan kurangnya aktivitas fisik. Gejala mungkin
mirip dengan diabetes tipe 1, tetapi sering kurang kenali. Akibatnya,
penyakit ini dapat didiagnosis beberapa tahun setelah onset, sekali komplikasi sudah muncul. Sampai saat ini, diabetes
tipe ini terlihat hanya pada
orang dewasa tetapi sekarang juga
terjadi pada anak-anak.[1]
III. FAKTOR
RESIKO
Terdapat
beberapa fakor yang mempengaruhi kejadian diabetes. Faktor yang tidak dapat di modifikasi
diantaranya umur dan riwayat keluarga, sedangkan faktor yang dapat di
modifikasi adalah berat badan (obesitas), pola makan, pola hidup, dan keadaan
psikologi.[6]
Gambar 2. Faktor Resiko Diabetes
1.
Genetik ( riwayat
keluarga), diabetes
memiliki kaitan yang sangat erat dengan faktor keturunan. Jika orangtua anda terkena dibetes maka
anda akan enam kali lebih beresiko dibandingkan dengan mereka yang tidak
memiliki keturunan diabetes.
2.
Umur, diabetes tipe 1 kebanyakan penderitanya anak –
anak sedangkan diabetes tipe 2 diderita oleh orang dewasa.
3.
Gaya
Hidup, kebiasaan sehari – hari atau aktifita sehari – hari berpengaruh terhadap kejadian dibetes
kurangnya kesadaran berolahraga dan sering tidur malam dapat meningkatkan resiko terkena
diabetes.[7]
4.
Pola
Makan, konsumsi karbohidrat yang berlebihan membuat kerja hormone semakin berat. Konsumsi karbohidrat yang
berlebihan akan meningkatkan kadar gula darah.[8]
5.
Stress,
bukan hanya dapat membuat keadaan psikologi yang tergangu namun dapat membuat
keadaan fisik menjadi rendah. Sebuah penelitian mengatak bahwa orang yang
memiliki tingkat stress yang tinggi memiliki resiko dua kali lipat dibandingkan
denag yang tingkat stress psikologinya lebih rendah.
6.
Berat
Badan ( Obesitas ), merupakan faktor resiko utama terkena diabetes. [6]
IV. PENCEGAHAN
PENYAKIT DIABETES
Diabetes
dapat dicegah dengan berbagai tindakan kearah pola hidup yang lebih sehat,
ketika sudah menderita diabetes juga dapat dilakukan kegiatan yang dapat membantu mengurangi beban yang dialami.
Berikut beberapa tindakan pencegahan penyakit diabetes.[9][10]
Pencegahan
Primer:
1. Mengenali faktor resiko penyakit
diabetes
2. Mengecek kadar gula darah
3. Olahraga secara teratur
4. Pola makan sehari – hari harus seimbang
tidak boleh berlebihan
5. Tidur yang cukup
6. Hindari stress
7. Usahakan berat badan dalam batas normal
Pencegahan Skunder:
1. Deteksi dini bagi kelompok yang
memiliki resiko tinggi
2. Mengurangi konsumsi karbohidrat, namun
tetap sesuai kecukupan gizi
3. Mengganti gula khusus penderita
diabetes
4. Pantau gula darah harian secara teratur
5. Konsumsi obat diabetes
6. Hindari benturan yang dapat
mengakibatkan cedera
7. Diet sehat
8. Olahraga teratur sesuai kemampuan dan
usia
9. Suntik insulin
Penceghan
Tersier:
1. Mencegah terjadinya kebutaan
2. Mencegah gagal ginal kronik
3. Mencegah terjadinya stroke
4. Mencegah teradinya gangrene bila
terjadi luka
1. Risiko
Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 di Kalangan Peminun Kopi di Kotamadya
Palembang Tahun 2006-2007, R.M.
Suryadi Tjekyan (2007).
Hasil
penelitian kelompok non diabetes tipe 2 lebih banyak minum kopi murni dengan OR
= 0.75 dapat disimpulkan kopi murni merupakan faktor proteksi diabetes tipe 2 Frekuensi,
kekentalan kopi, jenis kopi, lamanya minum kopi yang tinggi merupakan faktor
protektif terhadap DM tipe 2.[11]
2. Obesitas,
Distribusi Lemak, dan Berat Badan sebagai Faktor Risiko Diabetes klinis pada
Pria, Junem. Chan, Eric B. Rimm, Grahama. Colditz, dkk (1986) desain kohort, follow up selama 5thn.
Terdapat
hubungan positif yang kuat antara obesitas, yang diukur dengan indeks massa
tubuh (BMI) dan risiko diabetes. Pria dengan IMT 35 kg/m2 ^ memiliki RR
multivariat dari 42,1 (95% confidence interval [CI] 22,0-80,6) dibandingkan
dengan laki-laki dengan BMI <23,0 kg/m2. BMI pada usia 21 dan berat badan
mutlak.[12]
3. Faktor Risiko Perilaku yang Berhubungan dengan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Kabupaten Karanganyar, Rosita Purnama Dewi (2013) desain cross sectional.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor perilaku yang berhubungan dengan kadar gula darah adalah sikap olahraga (OR=6,2; 95%CI=1,3-29,9), sikap pengobatan (OR=6,7; 95%CI=1,4-32,2), praktik diet (OR=7,7; 95%CI=1,6-37,2), praktik olahraga (OR=7,7; 95%CI=1,6-37,2), dan praktik pengobatan (OR=9; 95%CI=1,8-43,1). Sedangkan pengetahuan diet (OR=4,9; 95%CI=0,5-41), pengetahuan olahraga (OR=4,4; 95%CI=0,5-37,1), pengetahuan pengobatan (OR=3,9; 95%CI=0,8-19,1) dan sikap diet (OR=3,6; 95%CI=0,7-17,7) tidak berhubungan dengan kadar gula darah. terdapat hubungan antara faktor risiko perilaku dengan kadar gula darah.[13]
LINK
YOUTUBE
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=oCqCls72amQ
http://www.youtube.com/watch?v=NazZCu1lwOE
http://www.youtube.com/watch?v=VLiTbb6MaEU
http://www.youtube.com/watch?v=NazZCu1lwOE
http://www.youtube.com/watch?v=VLiTbb6MaEU
REFRENSI
10 Maret
2013
Orang . http://www.depkes.go.id/index.php/ berita/press-release/414-tahun-2030 prevalensi- diabetes melitus-di-indonesia-mencapai-213-juta-orang.html. 10 Maret 2013.
http://sahabatdiabetes.com/diabetes-adalah pembunuh-nomer-3-di-indonesia/. 18 Maret 2013.
4.
Farlex. “The Free Dictionary”. http://medical dictionary.thefreedictionary.com/diabetes.
18 Maret
2013.
5. American Diabetes Association. 2009. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2613584/. 20 Maret 2013.
6. Adiningsih,
RoroUtami. 2011. Faktor –Faktor yang
Berhubungan Dengan Kejadian
Diabetes Mellitus Tipe 2 Pada Orang Dewasa di Kota
Padang Panjang. Program Studi
Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kedokteran. Universitas Andalas: Padang.
http://repository.unand.ac.id/17618/1/FAKTOR.pdf. 21 Maret
2013.
7. Rumah Diabetes Indonesia. 2012. Sering Tidur Malam Picu Diabetes dan
Penyakit Jantung.
17 Februari 2013.
8. Beta
Kulinet. 2009. Faktor Penyebab Diabetes
Melitus.
17 Februari 2013.
10. Penyakit Gula. 2013. Informasi yang Harus di Baca Oleh Penderit
Penyakit Gula.
11. Tjekyan, R.M. Suryadi. 2007. Risiko
Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 di Kalangan Peminum
Kopi di Kotamadya Palembang Tahun 2006-2007. Makara Kesehatan.
Vol 11 No. 2,: 54
60. Department of Public Health and Community
Medicine. Medical Faculty. Sriwijaya
University. Palembang 30126, Indonesia.
12.
Eric B, Chan. Grahama, Rimm. Colditz, dkk. 1994. Obesitas, Distribusi Lemak, dan Berat Badan
sebagai
Faktor Risiko Diabetes klinis pada Pria. Diabetes
Care, Vol 17. No 9 : 961.
American Diabetes Assosiation. USA.
13. Dewi, Rosita Purnama. 2013. Faktor
Risiko Perilaku yang Berhubungan dengan Kadar Gula
Darah
pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Kabupaten Karanganyar.
Jurnal Kesehatan
Masyarakat Vol 2. No 1. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas
21 Maret 2013.
Neni Yunita (10111001030)
BalasHapusApakah ada kasus ditemukannya diabetes tipe 2 pada anak-anak, dan diabetes tipe 1 pada orang dewasa, jika ada mengapa hal tersebut dapat terjadi ?
Terimkasih pertanyaannya :)
HapusPada kenyataannya diabetes tipe 1 dan 2 bisa menyerang usia berapapun. Namun, diabetes tipe 1 lebih banyak menyerang di usia muda dan tipe 2 di usia tua.
sebelumnya kami akan menjelaskan perbedaan yang khas dari diabetes tipe 1 dan tipe 2:
1. Penderita diabetes tipe 1 umumnya memiliki perawakan kurus, sedangkan diabetes tipe 2 lebih banyak menyerang orang-orang bertubuh besar yang dikategorikan kelebihan berat badan (overweight) maupun obesitas.
2. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kerusakan pankreas sehingga produksi insulin berkurang, sementara tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin dalam arti insulinnya cukup tetapi tidak bekerja dengan baik dalam mengontrol kadar gula darah.
Nah, diabetes tipe 1 bisa saja diderita oleh orang dewasa karena ini merupakan kelainan genetik yang dibawa sejak lahir namun karena gejala ini sulit dikenali maka pada usia dewasa ketika fungsi organ tubuhnya menurun baru akan menyadari bahwa terjadi sesuatu didalam tubuhnya
Begitu juga dengan diabetes tipe 2, kami contohkan di indonesia yang merupakan salah satu masalah kesehatan balita atau anak - anak adalah gizi lebih. Obesitas merupakan salah satu faktor utama terjadinya diabetes.
semoga bermanfaat ^_-
thx tuk jwbnnya,,,
Hapusyg saya mksd kasus DM diatas adalah kasus DM tipe 1,5 atau hybrid diabetes. mohon penjelasannya :)
saya Herman Brawijaya, mncoba untuk bantu mnjawab jga..
HapusAda...
Diabetes tipe 1: umumny diderita oleh anak-anak, dimana kelenjar pankreas ny tidak berfungsi untuk menghasilkn hormon insulin atau bisa dikatakn mengalami kerusakan... disebabkn oleh faktor gen (dari ortu) sbg faktor terbesar..
Diabetes tipe 2: dewasa n lansia, dimana kelenjar pankres menghasilkn hormon insulin dlm jumlah yg kurang mencukupi, mengalami gangguan... disebabkn oleh pola makan, salah satunya..
trima ksih, mohon maaf jika ada kslahan...
Terimakasih atas pnjelasannya tentang DM 1 n 2,,
Hapustrus bagaimana dengan DM tipe 1,5 atau hybrid diabetes,,?
dari : kelompok HIPERTENSI
BalasHapusuntuk klp DIABETES, kami mau bertanya kenapa obesitas itu mnjadi faktor esiko utama diabetes ? bukannya orang yang berat badannya ideal juga bisa terkena diabetes ? (tolong spesifik ya jwabannya) terimakasih~
Terimakasih utuk pertanyaannya :)
BalasHapuskami akan menjawab pertanyaan dari kelompok hipertensi terlabih dahulu
secara teori ketika seseorang mengalami obesitas maka sel - sel tubuh tidak sensitif terhadap insulin.
sel - sel lemak menyebabkan resistensi terhapad insulin.
Kemudian menurut kami Jika asupan kalori per hari seseorang berlebihan, maka kalori yang tidak terpakai akan diubah menjadi lemak yang dapat menyebabkan seseorang menjadi kegemukan. Makan berkalori termasuklah yaitu karbohidrat. pada saat seseorang mengonsumsi makanan berkalori dapat dipastikan asupan kabohidrat ke dalam tubuh akan bertambah.
karbohidrat di dalam tubuh akan diubah menjadi gula untuk dijadikan energi. Jika jumlah insulin yang dihasilkan pankreas tidak mencukupi untuk mengendalikan tingkat kadar gula di dalam tubuh, maka kelebihan gula tersebut akan menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi yang kita sebut diabetes.
YA, benar sekali orang yang berat badanya ideal juga bisa terkena diabetes mungkin karena beberapa faktor resiko yang telah kami jelaskan diatas, yaitu seperti genetik, stress dll.
semoga bermanfaat
DESY INDAH PERMATASARI (10111001058)
BalasHapusIzin bertanya,
1. Menurut penelitian terkait pada no.1 di atas bahwa kopi merupakan faktor protektif terhadap DM tipe 2. Seperti yang kita ketahui bahwa kopi itu mengandung kafein. Nah, berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari berbagai sumber, kafein tersebut dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.
Yang akan saya tanyakan, bagaimana mungkin di satu sisi kopi dapat menjadi faktor protektif sedangkan di sisi lain kopi malah mememperparah kondisi Diabetes?
Mohon pencerahannya. Terima Kasih. :)
Terimakasih Pertanyaannya bagus sekali ;
HapusVan Dam dkk (2004) menyatakan bahwa konsumsi kopi selama 2-4 minggu
pada orang dewasa yang sehat dapat meningkatkan konsentrasi insulin puasa, yang mungkin mencerminkan menurunnya sensitivitas insulin6. Penelitian jangka pendek ini menunjukkan bahwa konsumsi kafein dalam waktu yang singkat (2-4 minggu) dapat menurunkan sensitivitas insulin hanya selama 100-180 menit.
Kopi juga mengandung bahan lainnya seperti potassium,niacin, magnesium dan antioxidant seperti alfa tocopherol, asam fenol kolinergik dan bahan ini dapat meningkatkan resiko timbulnya diabetes
melalui pengaruh sinergik metabolisme glucose dan resistensi insulin. didalam jurnal pada bagian pendahuluannya dikatakan para peneliti di dunia belum mengetahui benar kandungan kopi yang mana dapat mempengaruhi proses metabolisme gula secara rinci dan bagaimana cara kerjanya dalam melawan diabetes. Namun ketika para peneliti membandingkan para peminum kopi dengan risiko menderita penyakit diabetes tipe 2, ditemukan makin banyak seseorang minum kopi makin rendah risiko terserang penyakit diabetes.
Begitu juga dengan hasil yang didapatkan oleh R.M. Suryadi Tjekyan mengenai RISIKO PENYAKIT DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI KALANGAN PEMINUM KOPI DI KOTAMADYA PALEMBANG TAHUN 2006-2007 hasil yang didapatkan Frekuensi, kekentalan kopi, jenis kopi, lamanya minum kopi yang tinggi merupakan faktor protektif terhadap DM tipe 2. yang senada dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian Ärnlöv, Wu dkk (2005) juga memperlihatkan hasil serupa, Konsumsi kopi dihubungkan dengan menurunnya perkembangan untuk terjadinya diabetes pada penelitian Wu dan penelitian cohort lainnya, yang dengan demikian menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat mencegah terjadinya kegagalan disfungsi sel β pankreas.
semoga bermanfaat ^_-
pertanyaan dari kelompok Osteoporosis :
BalasHapusapakah ada gejala yang spesifik bagi penderita diabetes, sebelum kita mengetahui lebih pasti dengan pengecekan gula darah, bagaimanakah tanda-tanda tersebut? jelaskan ya teman..
terimakasih ^_^
terima kasih pertanyaannya ya
Hapusgejala diabetes baik tipe 1 maupun tipe 2 sama yaitu terlalu sering haus atau lapar, ini disebabkan karena banyak glukosa yang terbuang melalui urin seshingga tubuh mengimpuls rasa haus atau lapar lebih dari biasanya, terlalu sering buang air kecil, pada umumnya batas wajar frekuensi buang air kecil dalam sehari 6-8 kali dalam sehari, berat badan turun, cepat lelah, penglihatan kabur, penyembuhan luka yang lambat, sering gatal-gatal pada kulit terutama pada bagian genital.
semoga bermanfaat.
:D
siip.. thanks rugun ~(^_^)~
Hapusassalamu'alaikum
BalasHapusteman-teman saya mau bertanya nih... hehehe
di masyarakat awam saya sering mendengar bahwa diabetes itu ada dua macam yakni diabetes kering dan diabetes basah... mohon di jelaskan secara medik sebenarnya apa yang di maksud keduanya dan perbedaan yang ada di keduanya...
terima kasih
#hamasah
by: Sri Lestari(10111001021)
terimakasih kepada saudari sri lestari, kami kan mencoba menjawab pertanyaan anda
HapusMenurut mitos, ada dua jenis diabetes : kering dan basah. ”Jenis yang basah akan mengalami infeksi,luka dan pembusukan di kaki, dan akan berakhir dengan amputasi (pemotongan) kaki. Jenis yang kering lebih aman, tidak akan mengalami pembusukan kaki” . Penderita diabetes yang kadar gula darahnya terlalu tinggi untuk jangka waktu tertentu, bisa mengalami infeksi spontan di kaki atau bahkan di bagian lain tubuh. Jadi, luka dan pembusukan kaki pada penderita diabetes disebabkan oleh kadar gula darah yang terus-menerus tinggi, dan hal ini bisa terjadi pada semua penderita diabetes.
Di dunia kedokteran tidak dikenal adanya istilah diabetes tipe basah dan diabetes tipe kering. Istilah ini biasanya tumbuh di masyarakat karena biasanya para penderita diabetes mellitus atau kencing manis tubuhnya lama kelamaan akan menjadi kurus kering, maka munculah istilah tersebut. Diabetes yang dikenal di dunia kedokteran adalah diabetes tipe I dan diabetes tipe II yang penjelasan dan gejalanya telah kami jelaskan diatas
semoga bermanfaat ^_-
Assalamualaikum..
BalasHapusNama: Siti Kurniatun
NIM: 10111001033
saya ingn bertanya kpd klpok diabetes, yg ingin saya tanyakan mengapa diabetes selalu dikatakan sebagai awal mula terjadinya berbagai penyakit? Trims.. ;)
Assalamualaikum ceman - ceman, hehe
BalasHapusSaya Muhammad Rizki ( 10111001014 )
saya ingin bertanya seklian pngen tau about diabetes ni,
katanya kan klo kita kena diabetes, penyembuhan luka akan lambat ?
koq bisa begitu ya? apakah ada perubahan sistem krja tubuh kita ato gimana ya ?
ditunggu ya sist.. ?^^
saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari siti kurniatun
BalasHapusPancreas yang disebut kelenjar ludah perut, adalah kelenjar penghasil insulin yang terletak di belakang lambung. Di dalamnya terdapat kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau pada peta, karena itu disebut pulau-pulau Langerhans yang berisi sel beta yang mengeluarkan hormone insulin yang sangt berperan dalam mengatur kadar glukosa darah.
Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta tadi dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, untuk kemudian di dalam sel glukosa tersebut dimetabolisasikan menjadi tenaga. Bila isulin tidak ada, maka glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel dengan akibat kadar glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalams sel dengan akibat kadar glukosa dalam darah meningkat. Keadaan inilah yang terjadi pada diabetes mellitus tipe 1.
oleh karena itu bila kadar glukosa dalam sel darah meningkat,maka darah akan membawa glukosa tersebut ke jantung sehingga akan membawa bibit2 penyakit baru
saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari rizky
BalasHapuskita ambil contohnya pada kaki,karena pada penderita DM lebih sering menderita luka di kaki.
sulitnya luka sembuh itu karena penyakit diabetes menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan jaringan syaraf , ini yang disebut komplikasi Nefrophaty Diabetes.
Kerusakan syaraf disebabkan menurunnya aliran darah dan tingginya kadar gula darah. Hal ini menyebabkan pengeluaran keringat dan minyak untuk melumasi kaki terganggu. Penderita diabetes mengalami tidak normalnya tekanan pada kulit, tulang dan ujung jari kaki. Hal ini menyebabkan berkurangnya sensifitasnya untuk bisa merasakan tekanan atau sentuhan pada kaki.
Terimakasih semua pertanyaannya teman - teman semoga semuanya dapat bermanfaat ya :)
BalasHapussalam semakin kompak :D
masih aktiv blog ini?
BalasHapus